SWORDS

In a few years, or a few months from now, maybe you would text or call me, then we'll arrange a time to meet up, maybe in a cafe or a Japanese restaurant (because I'd like to have salmon sushi). Maybe then you'd be so kind and somehow find the courage to see me in the eyes. Maybe then you'd talk about how your day was and maybe about your family too. Maybe you'd ask "and how's yours? What's new?" I maybe would roll my eyes like memes on 9gag and say "duh, a lot. We have not met in quite a long time." I maybe wouldn't be in a good mood to talk about what has happened during the gap since the last time we met, but as always, I guess I would just, in the end, find myself talking about everything anyway. Maybe we'd order another drink or dishes. The waitress would look at us cynically because we have been sitting there for 4 hours. You'd worry and suggest me to move to another place but I said no, why do we have to? We pay for t...

Ulang tahun berasa makin cepet tiap tahunnya. Rasanya baru banget kemarin ulang tahun ketiga dirayain tumpengan sama temen-temen di rumah Bandung, tiba-tiba dibilang “remaja” aja udah ga pantes lagi. I am a young-adult and officially legal!   Semoga bisa menjadi manusia yang lebih dewasa dalam kesehariannya (dewasa itu apa ya), dan semoga bisa lebih handal menyeimbangkan kemampuan melepas dan menerima banyak hal yang ditawarkan semesta. Kalau bisa tercapai, mungkin itu bakal lebih baik daripada mendapat perayaan atau kejutan selamat ulang tahun dari yang tak terduga.  Omong-omong soal perayaan, perayaan ulang tahun kali ini mungkin adalah salah satu yang terbaik, walaupun nggak ada kue, tumpeng, atau kado yang berlimpah. Bahkan ucapan selamat ulang tahun yang didapat, nggak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Tapi apa artinya ucapan, kue, tumpeng, dan kado yang berlimpah, tanpa ibu yang memperjuangkanku 19 tahun lalu. Kalau ada yang perlu diucapkan di hari ulang tahun...

Sampai di puncak Gunung Ciremai kemarin bukan diawali persiapan matang, melainkan dari kalimat sepele “eh gue ikut dong” waktu seorang teman bilang dia mau naik Ciremai. That was D-5. Buat gue yang belum sama sekali berpengalaman naik gunung, itu waktu yang sangat sedikit buat nyiapin semuanya. Belum beli ini itu peralatan gunung yang harganya akbar sekali dan segala persiapan naik gunung, semacam olahraga dan lain-lain. Akhirnya luntang-lantung bolak balik minjem peralatan gunung ke temen yang emang udah sering naik gunung, dan maksain olahraga walaupun sehari cuma sepuluh menit push up. Kirain naik gunung seiseng itu. Sesepele itu. Secetek itu. Secepat itu. Sesuka itu. Seringan itu. Taunya. Eh. Taunya. Dari awal reservasi tiket kereta api harusnya kusudah dapat membaca bahasa-bahasa yang disampaikan semesta. Kita berlima dari Jakarta terpaksa harus beli tiket kereta yang agak lebih mahal dari seharusnya buat sampe di Stasiun Cirebon gara-gara telat bayar booking. ...

Dalam ramai yang sepi Ada senyum yang menyesakkan hati Ada semangat yang melemaskan belati Dalam sepi yang ramai Ingin kubakar kamu dalam es yang beku Atau menyayat lehermu dengan tumpul pensilku Tapi aku yang terbakar Aku yang tersayat

Lihatlah sang waktu yang tak gentar melaju Mengiringi setiap langkah ksatria muda Mengukuhkan setiap jiwa para garda bangsa Lihatlah sang Dwiwarna yang tak gontai karena badai Menopang setiap nurani nan tegar Dan menjadi saksi kelahiran para kebanggaan nusantara (Mengutip dari kartu undangan kelulusan SMA Dwiwarna, entah siapa yang bikin) You guys were real pains in my ass.

Kakumu pasi Pucatmu beku Jiwamu mengepak Sayapmu merintih Hati-hati da lam perjalanan pulangmu pada Tuhan

It’s D-50 days to National Exam already. Oh wow, time really rocks. Diantara sibuk-sibuknya mempersiapkan diri buat UN, here i found myself romanticizing with those good old days in Dwiwarna. It started 3 years ago, when i received a text from my mom, telling me that Dwiwarna just called and told her i was accepted. Kalau nggak salah waktu itu lagi ngukur baju wisuda sama beberapa temen SMP lainnya.  Bulan Juni pada tahun yang sama, akhirnya resmi jadi siswi SMA Dwiwarna (Boarding School). Lucu sih kalau inget dulu awkward mampus satu sama lain, kentut aja malu-malu, ngaku abis boker aja kaya pengakuan dosa. Sekarang, malah lomba kentut siapa yang paling bau, dan boker minta ditemenin dengan pintu toilet dibuka.  Diawali dengan POSBA (Pekan Orientasi Siswa Baru) Dwiwarna yang super keren, terlepas dari menyeramkannya kakak kelas dan capeknya push-up, it made us got to know each other very well. Awalnya, aturan buat pulang 2 minggu sekali pastinya berasa hukuman...

Dear Someone I've Been Longing To Meet, I never knew what's exactly perfect to start a letter. "Hi" is too mainstream. What's worse is, i am also always confused about what to write, what to tell, after i say "Hi". I always want something different, but could never really figure out to start a letter with another word but... Hi. Before you scroll your eyes further, let me warn you that, this letter, might not only tacky, but might also sound un-understandable. I have this problem with combining words. I want to write good, beautiful letter to you, but if it sounds weird instead, i am sorry. What you really have to know is, i write this with all the love left. Should be studying physics by now, but i think of you instead. Who are you, maaan? Are you someone i already know, but you never really show it off? Or are you one of the people i met in the crowded place? Oh, or are you a total stranger i will meet just later? Where are you? Are you in so...

"Give up defining yourself, to yourself or others. You won't die. You will come to life. And don't be concerned with how others define you. When they define you, they are limiting themselves, so it's their problem. Whenever you interact with people, don't be there primarily as a function or a role, but as a field of conscious presence. You can only lose something that you have, but you cannot lose something that you are." - Eckhart Tolle

Udah 17 tahun aja. Sudah bisa apa ya aku selama ini.