SWORDS

Sekarang di rumahku lagi banyak semut. Okay mungkin ini biasa bagi orang-orang. Some may say "ah di rumah gua juga banyak semut kali apalagi kalo ada gula" ya gaaak? Oh no, ini sama sekali beda. Semut ini benar-benar beda dan ada dimana-mana. Mulai dari di tanah, lantai, makanan di meja makan (gak peduli makanan itu pedes, asin, ato manis, semuanya diemut-emut karena mereka semut yang imut), deket penggorengan, piring yang baru dicuci, colokan sambungan ke internet, sampai magic jar yang masih panas . Gila kan?  Bye aku mau beli kapur barus dulu!

Howdy! So, i am doing all NICE :) How about you? Aku punya teman, teman sepermainan. Namanya Cimemeh . Itu bukan nama asli yang diberikan ibunya, sih. Itu nama yang entah siapa yang buat, tapi begitulah dia lebih sering dipanggil oleh kami, teman-teman sekelasnya. Ada sebuah kisah menarik mengenai Cimemeh kita tercinta. Ah tapi ga seru deh kalo diceritain mah, serunya liat sendiri karena muka Cimemeh sungguh menarik perhatian masyarakat luas. Eh tapi gak apa deh cerita aja. Kalo nggak ngerti ato merasa tidak menarik, tak apa. Saya pun berpikir tidak begitu menarik untuk diceritakan, tapi sungguh menarik untuk diingat. Kisah ini terjadi di hari Senin yang cerah pada tanggal 2 Mei 2011, tepat sehari setelah ulang tahunku. Terjadi di Masjid PDAM Sukasari yang merupakan salah satu pos waktu kita LDK few days ago. Well, first of all, let me tell you a little secret, Shabrina Zakaria yang sering saya sebut-sebut namanya di post kemarin-kemarin, adalah makhluk yang nggak pernah ke

Tomorrow's Sunday. And it's my birthday.  It's like i can sing Taylor Swift's song "15" and not feeling weird because i am, in fact, 15! Yoohoo!