Pada Awalnya
Dahulu kala semesta diciptakan bersamaan dengan dua roh agung Siwarka dan Sakwari. Siwarka dapat bernyanyi dengan indah tiada tara, namun diciptakan tanpa indera pendengaran. Sementara Sakwari diciptakan bisu, namun memiliki pendengaran yang begitu hebat hingga dapat mendengar suara hingga yang paling lembut sekalipun. Sains hari ini mengelompokkan suara ke dalam tiga frekuensi; ultrasonik, audiosonik, dan infrasonik, dimana satu jenis spesies makhluk hidup hanya bisa mendengar salah satunya. Sakwari mendengar suara dalam frekuensi apapun, bahkan yang gelombangnya dapat menembus semua jenis alam. Sedangkan Siwarka, mengenali nada dan irama lewat getaran. Dari getarannya, ia ciptakan dan ia mainkan melodi yang paling indah yang siapapun bisa dengar. Siwarka dilahirkan di satu belahan semesta, sementara Sakwari di satu belahan lainnya, jaraknya mungkin berabad-abad, atau lebih. Siwarka tidak tahu dimana Sakwari, begitu juga Sakwari tidak tahu dimana Siwarka. Tapi dengan cara yang ta...